Hans dan Nirmala akur dengan kehendak Papanya. Memang dalam masa pemulihan dia butuh orang untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Sedangkan Xavier bisa dititipkan sementara di rumah Mamanya. Paling tidak seminggu pasca dia keluar dari rumah sakit harus banyak istirahat. Bukan hanya Pak Danang yang merasa kehilangan. Tapi Vika juga. Impiannya untuk memiliki adik yang sebenarnya adalah keponakan musnah sudah. Dari dulu ia berharap Mamanya bisa memberinya adik. Tapi sampai Bu Ratna meninggal, Vika tetap jadi anak tunggal. "Kalian tidak ingin merenovasi rumah?" tanya Pak Danang hati-hati. "Nanti, Pa. Aku sudah merencanakan itu. Tapi tidak sekarang." Pak Danang mengangguk-angguk. Beliau tidak ingin bicara banyak mengenai rumah lama mereka. Untuk menawarkan bantuan pun harus mikir berkali-kali.