87 || Jilid 2: Sayang

2530 Kata

Sial. Pikiran Bumi kacau. Tentang masa lalu orang tua, tentang Gio yang sepertinya sangat tidak bersahabat, juga tentang Bianca. Anehnya, sosok putri Om Badai ikut serta masuk ke alam pikiran Bumi saat ini, justru mendominasi. Yang membuatnya bangkit dari rebahan di sofa, lalu memakai baju sopan dan rapi, kemudian menyisir rambut dan melenggang pergi, tak lupa membawa dompet berikut ponsel dan kunci. Tentu saja, kunci motornya! Bumi pun berlalu menuju kediaman Om Badai. Namun, sebelum benar-benar ke sana, dia mampir dulu di pedagang martabak. Entah kenapa terpikir untuk tidak bertandang tanpa buah tangan. Minimal membawa martabak pinggir jalan, ya, kan? Bumi beli dua porsi, barangkali tidak suka yang manis atau telur maka Bumi belikan komplit; martabak telur dan manis, biar yang di san

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN