Anggara menatapnya dengan dingin. "Kamu pikir aku akan ikut campur dalam rencana kotormu? Aku memang bukan pria terbaik, tapi aku tidak sejahat itu. Aku sudah merekam semua rencana busukmu." Sofia mendengus marah. "Kau mengkhianatiku!" Anggara terkekeh sinis. "Aku tidak pernah berada di pihakmu sejak awal." Dia lalu berdiri, memasukkan ponselnya ke dalam saku. Sebelum pergi, dia menatap Sofia dengan sorot tajam. "Aku akan memberikan rekaman ini pada keluarga Dirgantara. Dan kalau kamu berani melakukan sesuatu besok, aku pastikan mereka tahu siapa dalangnya." Kemudian, tanpa menunggu respons dari Sofia, Anggara melangkah pergi, meninggalkannya dalam keadaan marah dan frustrasi Sofia duduk terpaku, rahangnya mengatup erat. Wajahnya memerah karena marah dan frustrasi. Sial! Ini tidak s

