Jenia dan Lyora bertukar pandang sebelum tertawa. "Ya, tentu saja! Semua pasangan pengantin sangat menantikan bulan madu ini! " Elenora merasakan jantungnya berdebar lebih cepat. Dia tidak pernah memikirkan itu. Pernikahan ini sudah cukup membuatnya stres, dan sekarang mereka berbicara tentang bulan madu? "Aku belum memikirkan soal itu," gumamnya, menatap jari-jarinya yang kini terlihat lebih rapi setelah sesi manicure. Jenia menepuk bahunya dengan santai. "Jangan terlalu dipikirkan. Toh, mungkin bang Elang juga nggak berencana pergi ke mana-mana. Kalian hanya perlu menikmati waktu bersama." Waktu bersama? Entah kenapa, kalimat itu justru membuat Elenora semakin gelisah. Mobil yang dikendarai Jenia berhenti perlahan di depan rumah Elenora. Matahari sudah tenggelam, gelap telah menggan

