"Hmm…" Wanita itu melipat tangan di depan d**a. "Cantik, tapi aku ingin yang lebih dramatis. Yang ini terlalu sederhana." Elenora hanya tersenyum tipis. "Baik, aku coba yang lain." Dia kembali ke ruang ganti, mencoba satu per satu gaun yang disiapkan. Setiap kali keluar, Herawati selalu memberikan komentar—ada yang terlalu polos, ada yang kurang glamor, ada yang terlalu konservatif. Hingga akhirnya, dia mencoba gaun keempat. Begitu melangkah keluar, suasana di dalam butik sedikit berubah. Gaun itu adalah perpaduan antara klasik dan modern, dengan potongan off-shoulder yang memperlihatkan tulang selangkanya, sementara bagian rok menjuntai anggun dengan taburan kristal halus yang berkilauan di bawah cahaya lampu. Jenia, yang baru masuk ke dalam butik sambil menenteng tas belanja, meliha

