Dengan langkah lebar, Daffin keluar lift, melintasi beberapa ruangan yang disibukkan oleh karyawan yang sedang sibuk dengan elektronik bernama laptop, printer dan alat-alat perkantoran lainnya. Cassandra setia mengikuti langkah Daffin seperti ekor, sebuah map dipeluk di lengannya. Daffin merasa sedikit risih saat sejurus pandangan terus mengarah kepadanya setiap kali dia berpapasan dengan siapa pun. Dia juga sempat mendengar perbincangan orang-orang yang membicarakan tentang pernikahannya. Saat dia melintasi ruangan administrasi, ruangan yang dihuni oleh puluhan orang, salah seorang menundukkan kepala dengan tubuh setengah membungkuk saat berpapasan dengannya. Karyawannya itu menundukkan kepala sambil menyapa, “Selamat pagi Pak Daffin!” “Pagi!” balas Daffin dengan gayanya yang dingin