Kinanti masuk ke dalam ruang kerja Arveno dan menemukan pria itu sedang bersantai di sofa. Tidur dengan kaki berselonjor, sementara tangannya menutup bagian jidat. Menyadari kehadiran istrinya, Arveno memberi kode agar Kinanti duduk di dekatnya. "Lelah banget, Mas? Mau dipijit nggak?" Kinanti duduk di pinggiran sofa sambil mengusap kening Arveno. "Enggak usah, Sayang. Mas cuma pusing sedikit. Bawaannya pengen makan yang asam-asam." Arveno bergumam dengan mata terpejam menikmati pijatan yang dilakukan oleh istrinya. "Apa jangan-jangan kamu lagi hamil?" Arveno membuka kelopak matanya disambut dengan sentilan di keningnya yang dilakukan oleh Kinanti. "Nggak mungkin aku hamil. Jangan sampai aku hamil lagi, Mas. Alden aja masih 4 bulan jalan 5 bulan." Wanita itu juga tidak berniat unt

