Bab 23

1008 Kata

Rasa lapar di perut membuat Kinanti dengan lahap dan semangat menghabiskan semua hidangan di atas meja makan. Sementara dua sosok lainnya makan dengan tenang dan santai. Tidak seperti Kinanti yang dengan cepat melibas semua makanan di atas meja. Sejak tadi pagi belum mengisi perut sama sekali. Tentu saja ia merasakan kelaparan yang sangat. Kebetulan Mbak Siti tidak hadir yang membuat Arveno dengan baik hati memesan hidangan di restoran. "Mbak, makannya pelan-pelan saja. Kalau Mbak buru-buru nanti tersedak." "Hmm." Lita hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku Kakak sepupunya. Gadis itu sendiri sudah mulai bekerja di perusahaan yang berbeda tentunya dengan tempat Kinanti bekerja. Meski begitu ia sangat bersyukur sudah memiliki pekerjaan dengan gaji yang cukup. Sementara semu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN