Bab 63

1086 Kata

Kinanti menggerakkan tubuhnya dan membaringkan posisinya menyamping. Tangannya bergerak untuk menarik guling yang berada di sampingnya. Namun, bukan pula benda empuk berbentuk guling yang ia sentuh melainkan kulit tubuh manusia yang tertutup kain. Wanita itu segera membuka kelopak matanya dan tertegun ketika pandangannya langsung bertemu dengan tatapan Arveno. Pria itu menyungging senyum manis. "Sore, Sayang." "Sore?" Wanita itu segera mengerut keningnya. Kinanti ingat jika kedatangan Arveno jelas pagi menjelang siang bukan sore. Sebelum tidur pun ia tadi sempat mengecek jam yang baru menunjukkan pukul 11 siang. "Apa maksud kamu ini udah sore?" Kinanti menarik pergelangan tangan Arveno untuk menatap jam yang ia yakini pria itu selalu memakainya. Ekspresi tertegun ditampilkan oleh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN