POV RESTU "Sial!" u*****n berkali-kali terlontar dari mulutku. u*****n yang aku tujukan pada diriku sendiri. Aku sebenarnya tidak akan pernah menyesal telah meniduri Zima karena wanita itu adalah istriku. Sebagai pria normal yang memiliki ketertarikan pada wanita, tentu sejak kami resmi menikah keinginan untuk melakukan hal intim itu selalu ada. Namun, aku berusaha menahannya. Aku tak ingin memaksa Zima dan sesuai rencana aku akan tetap menunggunya sampai dia mau menerima kehadiranku. Rupanya semua rencana tinggallah rencana. Jika tidak karena terpaksa mungkin aku juga tak akan melakukan semua itu. Kuputar kursi kerja dengan masih menghisap rokok yang terselip di bibirku. Sejak kupulangkan Zima di rumah kos yang pernah ia tinggal dulu, hidupku menjadi kacau. Emosi selalu membuatku marah