Belum juga diri ini tenang karena pertemuan dengan Gladis yang lagi-lagi membahas mengenai Restu, padahal sejujurnya aku masih sangat enggan untuk membicarakan seputar lelaki itu. Rasa kekecewaan ini belum juga bisa luntur dari dalam diri ini dan mendapati Gladis yang ikut-ikutan merayuku agar memaafkan Restu juga meminta padaku agar aku kembali ke rumah, semakin membuatku enggan saja mengikuti apa yang Gladis minta. Aku tahu jika Gladis menemuiku pasti juga karena permintaan Restu. Lelaki itu bisa melakukan apa saja yang ia inginkan tanpa mau memikirkan bagaimana perasaanku sekarang. Dan kini dengan tidak tahu dirinya justru Restu sudah kembali mengirimkan pesan padaku jika dia sedang menungguku di depan kantor. Hei, apakah Gladis belum memberitahunya jika aku belum bisa memberikan keput