Tali bathrobe yang aku pakai terlepas. Siapa lagi pelakunya jika bukan Restu. Di balik bathrobe yang aku kenakan, tak ada lagi penghalang yang menutupi tubuhku karena pada saat masuk ke dalam kamar mandi tadi aku tidak membawa baju ganti. Tangan Restu kurasakan menyentuh permukaan kulit tubuhku, menimbulkan gelenyar aneh dan membuat suhu tubuh memanas. Terlebih lagi saat dia meremas salah satu daadaku, lenguhan keluar begitu saja dari sela bibirku. Restu melepaskan tautan bibirnya pada bibirku, akan tetapi bibir itu terus menjelajah dan menyusuri setiap jengkal kulit tubuhku. Mendaratkan kecupan demi kecupan di kulit leher hingga semakin turun ke bawah. Aku tersadar akan apa yang Restu lakukan hingga begitu saja membuat mata ini terbuka. Betapa aku malu kala mendapati Restu yang tertegu