Dua hari dua malam aku memikirkan ini semua. Meminta masukan dari Tari juga karena aku sangat galau. Sebenarnya hanya tinggal memutuskan 'ya', tapi entah kenapa banyak sekali pertimbangan-pertimbangan yang membebaniku. Salah satunya adalah rasa takut juga trauma andai Restu kembali berbuat hal yang tidak aku inginkan. Beda lagi jika diantara kami sama-sama menginginkan mungkin tak terlalu membuatku sakit hati. Masalahnya kadang Restu suka bertindak sesuka hati. Dan kali ini aku harus lebih mementingkan kondisi kehamilanku. Memang benar sekarang belum terlihat karena perut ini masih rata juga semua teman di tempat kosku tak ada satu pun yang mengetahui. Namun, suatu ketika nanti mereka akan mengetahuinya juga. Lagipula aku juga tak ingin bayi yang ada dalam kandunganku ini kehilangan kasih