Aku baru selesai mandi saat bel pintu depan berbunyi. Ini sudah jam tujuh malam, siapa yang sedang bertamu sekarang. Yang pasti bukan Restu atau pun Gladis karena kedua orang itu membawa kunci cadangan rumah ini hingga tak perlu membunyikan bel ataupun mengetuk pintu jika sedang berkunjung. Jujur aku sendiri sedikit takut dan was was ingin membukakan pintu, karena di rumah ini aku sedang seorang diri. Ya, Restu tak tau entah ke mana keberadaannya. Aku sudah malas memikirkan tentang dia. Biarlah Restu dengan hidupnya, sementara aku dengan hidupku sendiri. Bukankah itu yang aku inginkan? Kembali bel pintu terdengar. Aku bergegas ke ruang tamu lalu membuka sedikit tirai jendela kecil yang ada di samping pintu. Mataku membulat mendapati seorang wanita paruh baya sedang berdiri di depan pintu.