Werin menarik tangan Brent, menjauh dari area teras halaman belakang rumah. Mereka melewati ruang makan dan berhenti di depan anak tangga menuju kamar Brent. Werin melepas pegangannya, dan menatap serius tepat di manik mata anak laki-laki nya itu. "Apa maksud kamu Brent? Jelasin ke Mama," pinta Werin masih dengan suara yang terdengar sabar. Sebenarnya, dia hanya berusaha menahan kesabarannya atas pernyataan Brent barusan. Bagaimana bisa Brent berkata bahwa Clarista adalah istri orang lain? Dan sedang menunggu perceraian mereka? Yang paling Werin tak bisa pahami adalah kenapa Clarista bisa hamil anak Brent saat perempuan itu punya suami? "Dia istri Elang Ma. Elang Susiono Albarek, anak dari Susiono dan Erika yang beberapa tahun lalu bersaing dengan perusahaan Mama," jawab Brent, menun