“Ups!” cetus Bianca yang kebingungan dengan gerakan mendadak dari Marshanda. “Sorry, Bi,” ucap Marshanda. Bianca menutup mulutnya. Tindakan defensif Marshanda barusan terlampau kentara, membuat dirinya tak mungkin menutup mata. Hampir ia menepuk jidatnya sendiri, menyadari betapa terlambatnya dia mengerti bahwa ada benang merah antara dirinya dengan tiga orang yang ternyata berada di pusaran yang sama. Pusaran cinta. Sesil, Devanno, dan Marshanda. ‘Astaga! Jadi, Deva yang disebut sama Sesil adalah Devanno yang sama, dengan yang dulu diceritakan sama Marsha sewaktu satu kamar sama aku di flat, pas di Singapura? Dan Marsha yang disebut-sebut sama Sesil adalah Marshanda sahabatku? Astaga! Sempit sekali dunia ini! Dan hei! Sesi