“Sebaiknya kita masuk saja, Bianca,” kata pak Matthias sambil membuka pintu kamar perawatan Sang Istri. Bianca segera mengangguki Pak Matthias. “Baik Om,” sahut Bianca. Dia merasa perlu mendampingi Sesil, walau dari jarak agak jauh, yakni di dekat sofa, khas ruang perawatan pasien VVIP. “Sha, Sesil mau menjelaskan sesuatu,” kata Bu Grizelle seraya mengangguk ke arah Sesil dan tersenyum. Sebuah kode keras bagi Sesil untuk memunaikan janjinya. Hati Sesil benar-benar menangis sekarang. Andai bisa, dia ingin lari sekencangnya dan tak perlu lagi