“Ibu kan sudah janji nggak mau nangis lagi. Ibu nggak boleh sedih lagi. Maafkan Stella ya Bu,” ucap Stella sentimentil. Bu Anggraeni menangkap tangan Stella dan menciuminya dengan sayang. “Iya Stella sayang. Kamu juga nggak boleh sedih lagi. Kita berdua sama-sama ya, memulihkan luka lama itu, dan meminta pertolongan Tuhan agar prosesnya bisa cepat,” kata Bu Anggraeni pelan. “Iya Bu. Stella sayaaaaaang.... banget sama Ibu. Ibu agak lamaan ya, di Jakarta. Kalau Andrianto sama Bapak kangen, biar mereka saja yang ke Jakarta,” kata Stella dengan mimik muka lucu. “Sudah, kamu duduknya yang