“Dev, tolong drop Mama di kantor Yayasan Mulia saja. Mama belum kepengen langsung ke rumah,” cetus Bu Grizelle, menyebut nama salah satu Yayasan yang dikelolanya, kala Devanno membukakan pintu mobil untuknya. Itu kalimat pertama yang diucapkannya setelah diam yang panjang, usai membicarakan tentang permintaan Devanno untuk menempatkan Sesil di lantai bawah. Devanno mengernyitkan dahi. Ia merasa tak enak hati. Dia menengarai, Mamanya pasti enggan menjemput kemungkinan akan lebih sering berpapasan dengan Sesil sekiranya gadis itu telah pindah ke kamar tamu di bawah. “Lho Ma, habis misa itu, berkatNya dibawa pulang dulu jangan mampir-mampir. Kalau memang mau ke Yayasan Mulia, ya pulang dulu, ganti pakaian dulu. Nanti Papa temani,” lagi-lagi s