THCAI 60 Aku kembali meneteskan air mata saat Gio mencium puncak kepalaku, aku tak pernah menyangka akan menikah dengannya terlebih selama ini aku tak mau mengakui perasaanku padanya. Walau pernikahan kami cukup sederhana karena mendadak, aku merasa sangat bahagia. Aku memundurkan wajahku menatap wajah tampan Gio, aku masih tak percaya laki-laki yang menjadi incaran banyak perempuan itu telah sah menjadi suamiku. Aku masih ingat bagaimana hebohnya para perempuan di tempat kerjaku saat pertama kali Gio datang ke sana, mereka mengelu-elukannya bak artis idola mereka. Aku masih ingatbBagaimana mereka saling senggol untuk untuk mendapatkan perhatian Gio bahkan mereka sampai memperlakukan Mbak Minah dengan kejam karena perempuan itu cukup dekat dengan sang idola. Dan baru kemarin Gio meredaka