THCAI 58. Mendengar derai tawa Bunda dan mbak Minah, aku justru berusaha menahan tangis karena kesal. Aku merasa kesal pada Gio yang telah tega mempermainkan perasaanku selama ini. Harus kuakui sebelumnya aku memang tak memiliki perasaan apapun padanya selain perasaan senang karena bertemu sahabat lama yang selalu membela dan melindungiku. Aku sama sekali tak berpikir kalau Gio adalah Ivan, adik dari Mbak Minah yang baru saja kuterima sebagai calon pendamping hidupku. Seiring perjalanan waktu, dengan semua sikap dan perhatian yang dia berikan aku mulai merasakan perasaan lebih dari seorang sahabat apalagi saat aku merasa Ivan semakin tak perduli padaku. Awalnya aku tak menyadari kalau perasaan cinta mulai tumbuh di hatiku, aku menganggap perasaanku padanya hanyalah perasaan bahagia kare