“Kamu sendiri tidak tidur dan tetap berjaga di sini?” Seru Alfian karena sejak tadi Aliando menyuruhnya untuk beristirahat. “Aku hanya ingin menikmati beberapa gelas minuman, kamu tidurlah. Beberapa hari lagi kamu akan sibuk mengurus para wanita mu.” Ucapnya sambil tersenyum menggoda adiknya. “Kamu tahu? Sebenarnya aku muak sekali dengan mereka.” Ucap Alfian seraya menggeser kursinya lebih mendekat ke arah saudara kembarnya tersebut. “Hah?!” Aliando tersenyum seraya menggelengkan kepala mendengar pernyataan jujur tersebut lalu meneguk minumannya, dia juga tidak bisa membantu adiknya. Dalam urusan wanita dia adalah pria terdingin di kota tersebut. Dia tidak menerima jabat tangan wanita kecuali menyiapkan tissue atau sapu tangan di sekitarnya. “Kamu tidak percaya padaku? Aku memang d