“Kenapa pura-pura malu begitu? Kamu sudah setiap hari melihatku.” Tegur pria itu dengan senyum patennya. Chalisa enggan menjawab pertanyaannya, wanita itu hanya mengalihkan pandangan matanya ke arah lain untuk menghindar dari sorot mata Aliando Steven.
Aliando segera naik ke atas tempat tidur, karena malam sudah sangat larut sekali. “Kamu merindukanku?” Bisiknya seraya menatap Chalisa dengan posisi miring. Chalisa mengerjapkan matanya, wanita itu tidak mau menjawabnya.
Dalam hati kecil Chalisa Reina menjerit. “Bagaimana mungkin dia bisa mengetahui apa yang aku bicarakan saat di beranda rumah? Apa pria ini memasang alat pendengar di semua penjuru!?” Gumam Chalisa dengan suara lirih. Dalam hatinya masih terus bertanya-tanya dari mana pria itu bisa mengetahui semua yang dia katakan dalam
