“Aku sedang sibuk sekarang, kita bahas itu lain kali saja.” Lanjut Aliando seraya membuka berkasnya. “Hah!” Chalisa mendengus seraya berkacak pinggang di seberang meja kerjanya. Wanita itu tidak percaya lantaran Aliando tetap memilih bungkam, jika dibandingkan menceritakan secara jujur yang sebenarnya terjadi antara mereka berdua. “Kamu ingin menundanya? Sampai kapan? Kamu menunggu wanita itu membuka mulutnya di depan publik?! Okay terserah! Lakukan semuanya sesuka hatimu!” Chalisa segera berbalik dan pergi dari dalam ruangan kerjanya. Aliando meremas bolpoin-nya melihat Chalisa pergi dengan wajah marah. “Arrggghhhhh! Sraaakk! Braaakk!” Aliando membuat seluruh isi meja kerjanya berantakan. Semua benda terjatuh berserakan di lantai. Chalisa berlari kecil menuju kamarnya, di bawah an