Karena begitu bahagia, Embun sampai tidak sadar kalau ponsel yang diselipkan pada kantungan ransel kecilnya terjatuh dan menyudut di lantai tangga wudhu. “Kak Aza dan Kak Bening pasti belum pernah melihat Musholla seindah ini.” Embun masih mengedarkan matanya melihat sekeliling Musholla bergaya Mesir modern. “Oh, iya. Ambil wudhu dulu! Semoga saja pelajaran mereka belum selesai.” Embun yang polos justru ingin gabung dengan anak-anak yang sedang belajar bersama pria tampan yang ia pikir bernama Ustadz. Ya, begitu polosnya dia sampai ucapan itu terlontar tadi. Memasuki lantai wudhu saja, Embun takut-takut. Ia melepas sandal dengan hak dua senti, meletakkannya di undakan tangga paling bawah. Matanya saja pun tidak melihat ponsel yang jatuh di sana karena dia fokus pada titah pria tampan ta
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


