Wanita berhijab biru memandang Ayesha dari atas sampai bawah. Dia kembali menatap Khalid sambil tersenyum. “Saya Emi, Ustadz.” Dia tersenyum dan kembali membuka suara. “Saya tidak salah sapa orang bukan?” Khalid melirik istrinya sekilas. “Tidak. Iya, saya Khalid. Ada perlu apa ya?” Emi tersenyum lega. “Syukurlah, ternyata saya tidak salah orang. Saya tadi tidak sengaja melihat Anda dari arah sana, Ustadz. Saya seperti mengenali wajah Anda dari foto yang ditunjukkan sahabat saya. Ternyata benar, Anda Ustadz Khalid. Senang bisa bertemu dengan Anda, Ustadz.” “Iya, senang juga bisa bertemu dengan kamu.” Matanya melirik ke arah sematan jemari mereka. “Umh, saya Emi.” Dia menyodorkan tangan ke arah wanita berpakaian serba hitam. Ayesha melepas genggaman jemari Khalid, membalas jabatan tang

