Bab 89. Menggenggam Setangkai Bunga | Menggoda Bumil Sensitif

1196 Kata

“Abang jangan senyum-senyum gitu iihh, malu dilihat orang.” Ia mencubit lengan suaminya. “Sayang, jangan tertawa!” Geli dengan sikapnya, Khalid menekan tangan kiri di perut sang istri. “Umi buat Abi bingung, Nak. Kamu baik-baik ya di dalam. Abi sedang jalan-jalan biar hati Umi bahagia.” Kalimat Khalid membuat Ayesha tersenyum. Ia memegang tangan Khalid sambil berkata, “Abi yang aneh, Sayang. Bukan Umi ya. Padahal mah setiap hari Umi bahagia terus. Yang penting tiap malam Abi tidur di samping Umi.” Khalid tersenyum lebar. “Umi pintar sekarang ya.” “Pintar apa? Abi jangan curigaan gitu.” Ayesha mengawasi sekitar mereka. Dia merasa kalau orang-orang sedang memperhatikan mereka sekarang. Dia gemas, tapi sayang tidak bisa mencium bibir istrinya. Entah sejak kapan istrinya menjadi sosok ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN