106. Cemburu yang Berkelanjutan

2624 Kata

Rifqi’s POV Aku tidak cemburu? Itu tidak mungkin. Sangat tidak mungkin aku tidak cemburu melihat istriku menangisi mantannya. Ya, sekalipun mantan yang dulu pernah dia anggap sangat buruk. Nyatanya, begitu dia bertemu setelah sekian tahun, penilaiannya langsung berubah. Dia kini malah mengaku kasihan. Jangan remehkan kata kasihan. Banyak orang jatuh cinta yang bermula dari rasa kasihan. Aku bilang begini bukan berarti menuduh istriku jatuh cinta lagi pada mantannya, tetapi fakta inilah— ada potensi dari kasihan menjadi cinta— yang membuatku tidak bisa menahan rasa cemburuku. Benar-benar tidak bisa. Sama sekali! Aku bahkan ingin teriak saat dia menarik baju mantannya agar kembali duduk. Itu terlihat seolah-olah dia enggan ditinggal. Padahal kulit mereka tak bersentuhan, tetapi darahku s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN