Bangun tidur aku merasakan ada tangan yang mendekapku erat dari belakang. Dekapannya terasa hangat dan nyaman. Tidak perlu ada drama lupa ingatan, karena aku langsung tahu siapa pemilik tangan ini. Memangnya siapa lagi? Aku menunduk, lalu mengusap tangan besar yang menempel erat tepat di bawah dadaku. Tangan besar yang juga tampak berurat. Yang semakin dilihat semakin tampak sexy. Sejak awal aku melihat Mas Rifqi menggulung lengan bajunya pasca dia pulang kantor, aku selalu salah fokus dengan lengannya. Entah sebelumnya aku pernah menyinggung atau belum, tetapi penampilan pulang kantornya menurutku lebih juara daripada penampilan rapinya. Di antara wajahnya yang kalem dan sikapnya yang tenang, dia memiliki fisik yang sangat manly. Agak kontradiktif, memang, tetapi itu justru membuatku