82. Cobaan Pengantin Baru 2

2460 Kata

Kondisi Mas Rifqi sudah membaik. Panasnya turun, pusingnya pun sudah mereda. Dia kini bahkan sudah bisa mandi dan sedang duduk berjemur di luar. Untungnya, masih ada sinar matahari yang menyorot ke balkon kamarku. Tadi siang dia sempat mandi keringat. Setelah ganti pakaian, dia tidur lagi. Baru setelah bangun yang ini, dia mengaku badannya jauh lebih ringan. Karena tidak betah dengan keringat yang menempel di sekujur badan, dia langsung mandi. Dia mengaku kondisinya terasa lebih baik lagi setelah mandi. Syukurlah kalau begitu. Sakitnya hanya sebentar. “Emang masih hangat, ya, Mas?” tanyaku sembari menyembulkan kepala ke balkon. “Udah sore soalnya.” “Masih, Shen. Mataharinya awet. Kamu habis mandi juga?” “Iya. Soalnya barusan di bawah aku bantu-bantu. Gerah aja bawaanya. Jadi langsung m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN