Sebenarnya kalau di pikir-pikir Jeje tidak terlalu buruk, pria itu hanya butuh pendekatan saja, perlahan sikap Jeje tidak terlalu menyebalkan seperti sebelumnya. Meskipun keduanya belum memiliki perasaan apapun, tapi Alea tidak merasa takut ataupun terancam saat berada di dekat suaminya itu. Suara bel berulang kali. Entah siapa yang datang, tapi Alea kaget dan langsung berlari ke dalam kamar. Alea mulai panik. Kenapa bisa ada yang bertamu ke apartemen suaminya. Bagaimana jika itu adalah teman-teman Jeje? "Gue harus apa," ucap Alea sambil menggigit ujung kuku. "Apa jangan-jangan itu temen gue?" ucap Alea lagi, dia masih belum berani membuka pintu. Alhasil Alea menghampiri Jeje ke dalam ruang kerjanya. "Mas, boleh aku masuk?" "Ya." Alea akhirnya masuk ke dalam ruang kerja suaminy

