Hari berikutnya Lea sebagai seorang istri. Biasanya setiap pagi dia hanya perlu duduk manis di meja makan menunggu bundanya membuatkan sarapan. Namun, sekarang tentu berbeda. Lea harus memasak sendiri, bahkan harus membuatkan sarapan untuk suaminya juga. Lea tidak habis pikir jika keinginan bundanya agar dia menikah hanya agar ada yang menjaganya. Bukankah itu malah membuatnya susah? Lea harus memikirkan bagaimana cara mengurus suami, belum hal lainnya. Ah, sudahlah, itu semua sudah menjadi jalan hidupnya. Lea hanya bisa pasrah. "Ya ampun, gue harus masakin apaan nih?" gumamnya sambil memutar otak menemukan ide membuat sarapan untuk dia dan Jeje. "Seumur-umur gue nggak pernah masak sama sekali." Alea mendadak lemas di pagi hari. Kenapa jadi sangat horor. Menikah dengan pria galak

