Franz membuka pintu megah rumah kediaman Abraham perlahan sudah banyak pelayan yang menyambutnya di sana dengan sapaan sopan dan senyuman simpul. Franz tidak menggubris sama sekali para pelayan itu, dia lebih memilih untuk melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Perasaannya benar-benar terasa gamang setelah menghabiskan waktu dengan Lyra. Makian, hinaan, juga kekerasan fisik yang Franz alami dari Lyra sama sekali tidak sebanding dengan rasa sakit hatinya ketika Lyra menyuruhnya untuk tidak menemuinya lagi dan menarik kesempatan yang telah wanita itu berikan. Di depan Franz sudah dihadang ayahnya yang menghalangi jalannya, dengan tatapan serius Alex menatap Franz seakan kasihan melihat putranya yang mencintai sendirian. Alex bisa melihat pipi Franz yang membengkak akibat ditampar Lyra,