Franz mengelus surai panjang milik Lyra, meraih sejumput rambut Lyra kemudian menghirup aroma cherry dari surai rambut milik Lyra yang memabukkannya.
Kemudian Franz melirik ke arah wajah cantik Lyra yang begitu mungil sedang terlelap lelah karena aktivitas yang mereka lakukan tadi, tentang franz yang mencium Lyra penuh gairah.
Franz melirik ke bibir Lyra yang mungil dan penuh, bibir yang sudah dia cicipi dua kali, benar-benar sungguh membuatnya sangat kecanduan seakan tidak ingin berhenti.
Kemudian Franz beralih pada d**a Lyra, terlukis karya seni tanda kepemilikan banyak mengukir leher Lyra, Franz sengaja tidak membuatnya di leher karena takut Lyra mendapat pertanyaan yang macam-macam oleh ayahnya. Franz mengecup singkat bibir Lyra seakan masih tidak puas dengan yang tadi.
"Aku menci
