"Jadi mereka ingin mengadakan makam malam spesial?" gumam Fika yang mengintip dari balik pintu kamarnya. Wanita itu tersenyum sendiri membayangkan bagaimana makan malam romantis bersama Franz dan ayahnya nanti, pasti itu akan menjadi sejarah di hidupnya. Walaupun dia tidak mengetahui kenapa mereka mengadakan makan malam spesial, tapi Fika tetap senang karena baginya mereka juga akan makan bersamanya nanti seperti biasa. Fika menutup pintu kamarnya, berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri juga mempersiapkan diri untuk makan malam yang dia nantikan. Fika juga memilih pakaian terbaiknya, memandangi dirinya di cermin dengan riasan yang dia pakai, tidak lupa juga menata rambutnya agar terlihat lebih rapi. Setelah persiapan semuanya yang begitu lama, Fika keluar kamar menuju mej