Rahang Ryan mengeras, dia mengeratkan giginya. Menatap tajam Via sampai wanita itu menunduk karena tidak berani menatap pria yang sedang marah itu. Ryan mendengus kasar, selain mendengar ucapan kekasihnya yang berencana membatalkan menikah dengannya, di luar juga bunyi klason dari pengendara lain membuat darahnya semakin mendidih karena emosi. Tidak ingin membuat keadaan semakin kacau, Ryan kembali melajukan mobilnya. Tangannya menggenggam erat stir mobil. Tidak ada percakapan sampai mobil mewah itu berhenti di sebuah tempat yang tenang, hanya terdengar deburan ombak. Dosen duda itu menarik napas dalam dan menghembusnya pelan, mencoba menenangkan hatinya yang bergemuruh sama seperti gulungan ombak yang ada di depannya saat ini. Pria berkaos hitam itu membuka sabuk pengamannya dan merub