Tidak puas dengan pesta yang keluarganya buat, Farel melanjutkan kesenangannya dengan mendatangi klub malam di tengah kota. Semakin malam bukannya semakin sepi tapi malah semakin ramai, hingar bingar suara musik, lampu sorot warna warni dan lantai dansa semakin padat. Farel mengedarkan pandangannya, sulit menemukan teman-temannya, matanya menyipit menerobos kepulan asap rokok akhirnya dia menemukan meja dimana segerombolan teman-temannya duduk sambil menikmati minuman beralkohol berbotol-botol. "Itu Farel," tunjuk seorang temannya, beberapa dari mereka langsung menoleh dan melambaikan tangan. "Curang sekali kalian memulai pesta tanpa gua!" ucap Farel sambil berkacak pinggang. "Loe kelamaan sih!" "Iya, lama," timpal seorang lagi dengan mata sayu dan merah karena sudah mabuk. Farel me