"Jangan bertanya macam-macam!" sergah Ryan seketika merasa jengah. "Kalau tujuanmu kemari cuma ingin menanyakan itu, sama sekali tidak pantas!" Karel tersenyum kecil. "Selama 10 tahun aku berumah tangga bersama Via, aku tak pernah melihat dia terpuruk seperti ini lagi sejak malam itu, dimana aku menarik tangannya di jembatan," ucap Karel, nada suaranya terdengar tenang. "Dia baru saja menghadapi masa-masa tersulit dalam hidupnya, suami dan ibunya meninggalkannya hanya dalam semalam," lanjutnya melirik Ryan, "tak heran jika jiwanya terguncang dan menjadi labil sejak itu." Ryan mengerjap, matanya memanas. "Selama ini dia hidup dengan baik, menjadi ibu sekaligus dokter kandungan terbaik di kota dan menjadi harapan terbesar pasangan yang menantikan anak bertahun-tahun." "Seperti kami!"