Ryan berdecak kesal. Pasalnya, dia sudah berulang kali bilang akan mengambil cuti beberapa hari ke depan. Sebagai ganti bulan madu yang Via tolak karena tidak mau meninggalkan Kiki terlalu lama meski sekarang bundanya itu sudah ada suster khusus yang menemaninya. "Ya sudah, saya akan datang." Ryan menutup panggilan itu bersamaan Via keluar dari kamar mandi. Tatapan Ryan membuat Via bertanya-tanya. "Ada apa?" tanya Via bingung. "Barusan orang kantor telpon, ada sedikit pekerjaan yang harus aku tangani langsung, Sayang." "Terus?" Kening Ryan berkerut. "Aku harus kekantor." Ryan begitu dalam menatap mata Via, wanita itu baru saja selesai mandi, aroma sabun dan shampoo yang menempel di tubuhnya tercium oleh Ryan, begitu menggoda. Tatapannya bukan hanya di wajah istrinya tapi turun lebih