Beberapa saat keheningan menyelimuti Ryan dan Via di kantin yang mulai ramai berdatangan dokter, suster bahkan pengunjung rumah sakit yang hendak mengisi perut mereka di pagi hari. Via mengigit bibir bawahnya dengan jari yang saling bertaut satu sama lain di pangkuannya. Sementara Ryan mendiami Via, dia sibuk dengan ponselnya. "Ehem." Di awali dengann deheman. Via mengambil daftar menu. "Heum, Mas Ryan belum sarapan kan? Mau aku pesankan sesuatu?" tanya Via dengan mata fokus ke daftar menu bukan pada pria yang saat ini sedang berwajah masam. "Heum," jawab Ryan hanya dengan gumaman saja. "Kamu mau sarapan apa?" "Terserah kamu." Via menghela napasnya, dia kira hanya wanita yang kalau ngambek berakhir dengan kata 'Terserah' tapi kata itu berlaku juga pada putra pertama keluarga Mahajay