Via baru saja hendak mengetuk pintu unit apartement Betty ketika seseorang meraih bahunya. "Mbak Via!" Via menoleh kaget karenanya, dia terbelalak melihat Farel ada di sana. "Farel?" tukasnya mengerutkan kening. Farel tampak terengah-engah, sebentar dia mengatur napas sambil melihat ke sekeliling. "Kamu ngapain disini?" tanya Farel kali ini dengan wajah panik, "kita pergi sekarang!" ajaknya sambil menarik tangan Via. Tentu saja Via bingung, dia menolak ikut. "Lho, aku mau ketemu Betty!" tahannya sambil melepaskan pegangan Farel dari tangannya. Farel menarik napas, berusaha untuk tenang. Dia harus segera membawa Via dari sini, sebelum terjadi sesuatu. "Betty ada di tempatku, dia mau kamu ke sana saja!" ucapnya terpaksa berbohong untuk membujuk Via. Via mengernyit. "Kamu sampai