Jalan Betty sudah tidak lurus, sesekali kakinya tertekuk hingga membuatnya hampir jatuh kalau Farel tidak merangkulnya kuat. "Apa ada gempa?" racau Betty membuat Farel mendengus tawa. Pria itu sudah tidak aneh lagi menghadapi orang mabuk. Farel menghentak tubuh Betty agar tetap berdiri tegak dan melanjutkan perjalanan mereka menuju kamar yang sudah dia pesan. "Aku tidak pernah lihat kamu semabuk ini, V," gumam Farel. "V? Siapa itu V? Aku bukan V!" Kembali Betty meracau bicaranya semakin kacau. "Ya, kamu bukan V karena itu hanya nama ranjang kamu, Sayang," timpal Farel. Betty terkikik sendiri, dalam keadaan mabuk tidak seorangpun dapat menjaga pikiran dan ucapannya. Berulang wanita malam itu mengibas tangannya, beruntung Farel menghiraukan wanitanya itu. "Huft! Ternyata kamu berat ju