Via memperhatikan gerak gerik Ryan yang sedaritadi memperhatikan kaca spion yang ada di tengah. "Kenapa, Mas? Ada apa?" tanya Via. "Aku merasa ada yang mengikuti kita, Sayang," jawab Ryan. Seketika wajah Via pucat. Dia menoleh ke belakang dan mendapati sebuah mobil yang dia kenal di antara antrean mobil yang macet di belakang. "Aku merasa mereka mengikuti sejak aku keluar kantor terus ke kampus," beber Ryan. 'Tidak, kamu salah, Mas. Mereka mengikuti aku bukan kamu. Mereka itu orang-orangnya mami Lira, tapi mengapa mereka mengikutiku?' ucap Via dalam hatinya. "Sudah, jangan khawatir. Aku sudah biasa menghadapi seperti ini. Banyak kalian papi dan aku yang menjadi saingan bisnis, mereka akan melakukan segala cara untuk meneror, membuat tidak nyaman." Kembali Ryan mengungkap sesuatu yang