Tangguh malah tersenyum tipis mendengar pemblaan Yura pada Davian. Tangguh membenarkan kompres pada Ares. "Mas ..." panggil Yura yang menjadi tidak enak hati. "Iya Sayang, aku ngerti kok," ucap Davian lembut. "Makasih ya, Mas," jawab Yura yang langsung memeluk Davian dengan erat. Davian selalu luluh bila dihadapkan pada Yura. Rasanya ia tidak bisa lagi berkata -kata. Apa ini semua karena Davian terlalu mencintai Yura? "Ada anak kecil. Seharusnya bisa mengendalikan diri," tegas Tangguh. Yura langsung meleaps plukan itu dan menatapAres yang sedang melihat ke arah Yura. Davian pun melepas pelukan itu dan berbisik, "Urus Ares dulu. Aku duduk disofa." "Mau minum apa?" tanya Yura lagi. "Kopi s**u, boleh," pinta Davian pada Yura. Yura kembali ke dapur lalu membuat kopi s**u untuk Davian