61. Akhirnya Pulang

2220 Kata

Sabrina tidak tahu yang sebenarnya terjadi itu apa. Yang pasti, permintaan Wira yang semula dibisikkan kepada papanya justru ketika Pak Surya kembali menghampiri Sabrina, Pak Surya dengan terang-terangan mengatakan apa yang dimaksudkan oleh suaminya. “Kak, kita pulang sekarang, ya?” “Hah? Pulang? Tadi kan sudah janji kalau Kakak boleh nungguin Mas Wira, Pa? Kok disuruh pulang?” Sabrina hampir menangis saat mengatakan itu semua. “Maksudnya pulang bareng suami kamu, papa antar ke apartemen kalian sendiri.” Jelas Sabrina merasa semakin aneh mendengar perkataan Pak Surya barusan. Pulang ke apartemen? Sekarang? Yang benar saja? Wira bahkan belum sembuh. Lelaki itu masih menggunakan nasal kanul. Apa tidak sesak napas kalau dilepaskan nantinya? “Tapi Mas Wira kan masih sakit, Pa? Papa berc

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN