62. Malam Pertama yang Sunyi

1257 Kata

Udara yang dingin dibersamai dengan malam yang redup. Ini sudah tengah malam. Baik Sabrina maupun Wira tidak ada yang bisa memejamkan matanya sama sekali. Mereka hanya berpelukan dalam diam, tidak ada yang berbicara, tidak ada juga yang mengeluh. Hingga tangan Wira yang terasa sedikit nyeri terpaksa lelaki itu gerakkan dan berakhir membuat mereka saling bertatapan satu sama lain. Melihat mimik muka sang suami, Sabrina seperti bisa melihat suaminya itu seperti tidak nyaman. “Tangannya sakit, Mas? Coba lihat.” Wira membiarkan tangannya dikuasi oleh Sabrina. Dia hanya melihat dalam diam apa yang tengah istrinya itu lakukan dengan tangannya. Hanya saja, waktu berlalu, Sabrina tak kunjung juga mengatakan sesuatu. Perempuan itu hanya diam hingga malah Wira yang bertanya pada istrinya itu. “

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN