52. Jalinan Air Mata

2195 Kata

Seandainya deburan ombak di lautan terdengar, maka seperti itulah detak jantung yang terdengar dari Sabrina. Perempuan itu belum ingin melepaskan sang papa yang tak lain adalah laki-laki pertama yang menjadi cinta pertamanya. Yang selalu ada untuknya dalam keadaan senang maupun duka. "Terima kasih ya Kak sudah mau berjuang. Papa bersyukur sekali." Kata beliau penuh haru. Sabrina tak langsung menjawab. Perempuan itu hanya menikmati dekapan hangat sang papa yang rasanya tidak pernah berubah. Sabrina selalu merasakan kenyamanan dan ketentraman di sana. Papanya dan semua orang yang berada di sekitarnya selalu memberikan itu semua. "Mau ketemu Wira ya, Kak?" dilepaskannya dekapan pada tubuh anak sulungnya itu, kemudian dihapuskan sisa-sisa air matanya. "Sudah tidak apa-apa. Kakak mau kete

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN