Sabrina termangu tanpa sepatah kata ketika sang mama memakaikan kerudung di kepalanya. Perempuan itu tidak sedang dipakaikan kebaya atau baju adat lainnya. Sabrina hanya memakai gaun putih dengan kerudung panjang yang juga berwarna senada. Sementara Wira sendiri tetap menggunakan baju rumah sakit, karena dokter meyakinkan semua orang jika Wira hendak digantikan baju hanya untuk foto kenang-kenangan, itu hanya menyakitinya. Tangan wanita paruh baya itu tergerak lihai meskipun terkesan pelan dan juga bergetar. Sabrina sadar akan itu semua, dia sangat menyadarinya. Hanya saja, bibirnya memilih untuk tetap terkatup rapat daripada harus menangis dan membuat usaha sang mama untuk membuatnya tampil maksimal kali ini gagal total. Namun sayangnya, entah seberapa besar usaha sang mama pun, nyatan

