Pada awalnya, Sandi yang melihat kakak laki-lakinya ini sudah bisa membuka matanya meskipun hanya segaris—pemuda itu sudah sangat senang sekali. Berarti tinggal menunggu Wira bisa berbicara dan Sandi rasa tidak lama lagi. Bagaimanapun, Sandi juga menyetujui hubungan antara Wira dan juga Sabrina, karena itu dia sudah menyiapkan hadiah juga untuk keduanya jauh-jauh hari. “Cepat bisa bicara lah Mas, biar Kak Bina nggak gabut-gabut banget, kasihan tuh, melamun terus kerjaannya.” “Orang kakak sedang berpikir.” Balas Sabrina tidak terima dikatai seperti itu. Sebenarnya yang disampaikan oleh Sandi memang benar fakta adanya. Hanya saja, tidak mungkinlah Sabrina mengakui kalau kerjaannya melamun akhir-akhir ini. Yang menjadi kekhawatiran di hati Sabrina tetaplah sama. Dia belum juga bisa berdama

