Setiap yang hidup, pasti akan mati. Terkait waktu, hanya Sang Pencipta yang tahu. Itu semua bagian dari ‘Rahasia Ilahi’. Dua minggu berlalu. Semenjak kepergian Rosiana, senyum Mira tak selepas dulu. Aza pun juga. Namun, gadis kecil itu perlahan mulai bangkit. Ia mengerti karena kakak dan kakak iparnya tidak pernah membiarkannya berlarut-larut dalam kesedihan seorang diri. Justru, kedua orang dewasa itu mengajarkannya untuk mendo’akan Rosiana di setiap waktu. Yang selalu Edgar katakan, “Hanya do’a dari anak-anak sholeh dan sholehah harapan orang tua tatkala mereka tiada..” Sehingga membuat Aza selalu memeluk lehernya, tersenyum dengan lelehan air mata yang belum kunjung susut. Lain halnya dengan Mira. Meski berat untuk mengikhlaskan kepergian Rosiana. Pada akhirnya, hanya waktulah ya